fuad ariyanto
Minggu, 04 Maret 2012
Kamis, 20 Oktober 2011
Contoh Pantun Jenaka
Pantun adalah salah satu puisi lama yang dikenal cukup luas dalam berbagai macam bahasa bahasa yang ada di Nusantara. Contohnya, dalam bahsa Jawa pantun dikenal dengan sebutan Parikan, sementara itu dalam bahasa Sunda, pantun dikenal dengan nama paparikan, dan dalam Batak pantun dikenal dengan Umpasa. Pada dasarnya, pantun terdiri dari empat larik atau baris, bersajak akhir a-b-a-b dan a-a-a-a. awal mulanya, panting adalah sebuah sastra lisan, tetapi sekarang banyak juga pantun yang tertulis.
Secara social, pantun memiliki peran yang sangat kuat di dalam pergaulan sehari hari, bahkan hingga saat ini. Di kalangan remaja, seseorang yang dapat berpantun biasanya akan dihargai. Seseorang yang dapat berpantun artinya ia dapat bermain kata kata dengan cepat.
Ada beberapa jenis pantun, salah satunya adalah pantun jenaka.
Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis
Jalan-jalan ke pasar simpang
nemu sendok di pinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall Pulsa sedikit!
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Artikel Populer PilihanSecara social, pantun memiliki peran yang sangat kuat di dalam pergaulan sehari hari, bahkan hingga saat ini. Di kalangan remaja, seseorang yang dapat berpantun biasanya akan dihargai. Seseorang yang dapat berpantun artinya ia dapat bermain kata kata dengan cepat.
Ada beberapa jenis pantun, salah satunya adalah pantun jenaka.
Pantun Jenaka pada dasarnya memiliki aturan yang sama dengan pantun pantun lain. Bedanya, pantun jenaka harus memiliki unsur humor sehingga dapat membuat pembacanya tertawa atau minimal tersenyum. Tapi seiring berkembangnya jaman, pantun jenaka pun beberapa berubah menjadi satu sampiran dan satu isi.
Karena Pantun Jenaka memiliki unsur humor maka pantun ini bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, dan terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun Jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang gembira.
Berikut ini adalah beberapa contoh pantun jenaka :
Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Terang saja tanganku kaku
Pagi ini dingin sekali
Jelas saja tokonya tak laku
Baju sobek kau jual lagi
Jalan-jalan bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong
Pak Dulloh pergi ke Bali
Melihat bule sedang menari
Aduh pantaslah kau bau sekali
Kau belum mandi lima hari
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Nggak nyangka gue manis
Jalan-jalan ke pasar simpang
nemu sendok di pinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall Pulsa sedikit!
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Copyright © 2009 Situs Download Gratis & Technology Tips. All rights reserved.
Rabu, 28 September 2011
Langganan:
Postingan (Atom)